Untuk Projec berikutnya tentang penguat audio Marix 1.4 yang lebih gede power outputnya yaitu daya 125W pada beban 8 Ohm. ciri PA ini adalah di bagian penguat akhir menggunakan dua buah transistor, jadi lebih praktis dalam disain layout yang biasaanya menggunakan 5 buah pasang transistor penguat akhir, digunakan sepasang tr C5200+A1942.
Disain PCB sudah stereo ukuran 170 x 80mm. Mantabz Bro... tenan disain layoutnya. Saya mendisain butuh waktu lama juga ternyata, Okay...yang penting sekarang sudah jadi baik layout maupun benda jadinya, sekarang saya share untuk melengkapi karya-karya di karyasolderanku.
Gambar Layout
Skema
sudah disertakan skema sekarang...
Wednesday, May 28, 2008
Saturday, May 24, 2008
75W PA Matrix 1.4
Untuk Postingan kali ini saya ingin memberi suasana baru, tidak melulu di bidang RF saja, kali ini saya mencoba untuk merakit penguat audio amplifier yang berbeda dari segi teknologi yang merupakan Power Amplifier "Jowo" karena sing ngerancang asli wong jowo. Dikenal dengan Matrix 1.4 Audio Amplifier. Situsnya dapat dilihat disini, Tahap awal saya merakit Power Amplifier Matrix 1.4 yang berdaya 75W pada beban 8 ohm, dengan catu daya simetris 35 Vac Power Amplifier ini rancangan tahun 2008.
Sepintas kalau dfilihat tampak garang ya... Betul sekali, penguat akhirnya terdiri dari lima pasang transistor TIP41 dan TIP42. Saking rasa penasaran saya pribadi, akhirnya harus merakit juga, dan jadilah PA Matrix 1.4 tersebut.
Layout
Varian daya power amplifier Matrix 1.4 th 2008 ini ada tujuh, yaitu 40W, 50W dan 75W. 125W, 150W, 250W 4ohm dan 8 ohm. Layout ini didisain untuk power 75 watt, meski demikian bisa juga digunakan untuk daya yang lebih rendah baik 40W maupun 50W, tinggal menyesuaikan nilai-nilai komponen yang diperlukan.
bersambung......
Sepintas kalau dfilihat tampak garang ya... Betul sekali, penguat akhirnya terdiri dari lima pasang transistor TIP41 dan TIP42. Saking rasa penasaran saya pribadi, akhirnya harus merakit juga, dan jadilah PA Matrix 1.4 tersebut.
Layout
Varian daya power amplifier Matrix 1.4 th 2008 ini ada tujuh, yaitu 40W, 50W dan 75W. 125W, 150W, 250W 4ohm dan 8 ohm. Layout ini didisain untuk power 75 watt, meski demikian bisa juga digunakan untuk daya yang lebih rendah baik 40W maupun 50W, tinggal menyesuaikan nilai-nilai komponen yang diperlukan.
bersambung......
Labels:
Audio
Tuesday, May 20, 2008
Radio Penerima FM
Radio penerima FM ini dibuat sewaktu ada yang pesen sebanyak 6 item lengkap dengan asesoris pendukung, sudah siap pakai, tinggal "ceklik" dan bunyi. Sesuai butget yang disediakan maka dirancang yang seminimal mungkin tetapi memiliki suara yang yahuud. Untuk merealisasikan ini, jatuh pilihan pada radio FM yang sudah banyak dipakai, juga sangat mudah membuatnya. yaitu Tuner FM, tinggal ditambahi rangkaian penguat IF dan penguat suara saja. IF demodulator menggunakan IC LA1260 yang sudah familier kita pakai dan penguat suara digunakan IC TDA2030. Sesuai data sheet IC ini dapat memberikan daya 14watt serasa cukup untuk menggerakkan konus speaker 6 inch bersuara menggelegar. Memangnya halilintar.... he
Rancangan dibuat mono
Pengembangan
Serupa tapi tak sama. Jika pernah beli produk radio penerima FM stereo, maka seolah-olah kita sudah dapat menikmati suguhan radio FM stereo, karena audionya sudah L dan R, meskipun kualitas audionya High Fidelity. Ternyata kalau kita jeli, output belum cukup memisahkan kanal L dan R nya, hanya mampu untuk menyalakan indikator stereo, LED merah. Lho kok bisa... Makanya coba yang ini.... Pure Stereo
Rancangan dibuat mono
Pengembangan
Serupa tapi tak sama. Jika pernah beli produk radio penerima FM stereo, maka seolah-olah kita sudah dapat menikmati suguhan radio FM stereo, karena audionya sudah L dan R, meskipun kualitas audionya High Fidelity. Ternyata kalau kita jeli, output belum cukup memisahkan kanal L dan R nya, hanya mampu untuk menyalakan indikator stereo, LED merah. Lho kok bisa... Makanya coba yang ini.... Pure Stereo
Labels:
Reciever
Remot Kontrol untuk Lampu Penerangan
Untuk tulisan ini saya kopi paste saja dari Jurnal Elektro Ini dia tulisan selengkapnya
"Sumber daya listrik merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari baik untuk penerangan, barang-barang elektronik. Dengan adanya listrik maka peralatan elektronik seperti lampu dan yang lainnya dapat dioperasikan Namun dalam pengoperasian tersebut terkadang sulit dilakukan seperti menyala hidupkan lampu, membuka tutup pintu gerbang, memati hidupkan pompa air, karena masih dilakukan secara manual. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan cara menerapkan alat yang dapat mengontrol dari jarak jauh dengan mudah yaitu dengan menggunakan remote control. Remote Control adalah suatu alat portable yang dapat digunakan untuk memati hidupkan atau menyambung dan memutuskan aliran listrik dari jarak jauh tanpa menggunakan kabel penghubung. Peralatan remote control menggunakan seperangkat pemancar dan penerima dan menggerakkan suatu relay yang berfungsi sebagai pemutus dan menyambung aliran listrik, sedangkan pemancar dan penerima berfungsi sebagai pengirim dan penerima data signal digital ke infra merah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi remote kontrol pada lampu penerangan dapat menggantikan saklar manual sehingga menjadi lebih efisien dalam proses memati hidupkan lampu dalam rumah Hasil analisis perbandingan antara instalasi penerangan pada rumah tipe 45 dengan menggunakan saklar biasa dan remote control dapat menghemat penggunaan kabel sekitar 51.5 meter. "
Wah kalau begitu perlu kita coba realisasikan. Yuk saya ajak untuk membuat lampu penerangan dengan pengendali remot kontrol ini,. Keren abis...
Karena IC CMOS membutuhkan supplay daya 5 Vdc, maka IC 4017 diberi sumber tegangan trafo dari boster TV 24 Volt yang disearahkan setengah gelombang baru distabilkan dengan zener 5V1. Bisa juga dengan langsung menggunakan catu daya switching Eks HP yang kebetulan pas 5Vdc. Atau ada alternatif lain silahkan dibikin sendiri.....
Layout
Remote Control
Remot kontrol yang digunakan bisa sembarang, semua dapat dioperasikan untuk ON/OFF lampu. Untuk pengoperasiannya tingggal tekan tombol di remote control. Betul-betul kerenLampu Remote Sudah direvisi KLIK AJA
Labels:
Lampu
Saturday, May 17, 2008
Buat Catu Daya Switching
Saya tertarik dan sangat penasaran pada catu daya jenis switching ini. Bagaimana ya agar kita bisa mewujudkan catu daya ini yang sekarang keberadaannya sudah menggeser kedudukan catu daya jenis konvensional alias "jadul-jaman dulu". Dimana catu daya tersebut menggunakan trafo inti besi yang pastinya kita sudah terbiasa merakitnya dengan mudah. Terus terang sebuah tantangan bagi saya untuk mewujudkan catu daya memiliki kelebihan yang luar biasa ini.
Adapun kelebihan catu daya switching tersebut diantaranya adalah mampu mengatasi drop tegangan jala-jala listrik PLN dan juga meski bentuk yang sangat mungil. Ringan lagi! tetapi memiliki kapasitas daya/arus yang sangat besar. Kelebihan yang sangat saya sukai adalah jika terjadi konsleting atau pun juga salah menyambung/terbalik, output catu daya ini menjadi nol.
Ide bermula dari Modul Regulator Switching Multi Fungsi
Ada cara yang bisa dibilang mudah untuk membangun catu daya switching ini karena tidak diperlukan pemasangan komponen per komponen satu demi satu hingga terwujudlah menjadi sebuah rangkaian yang siap pada tahap diujicobakan. Bagaimana caranya! yaitu hanya tinggal memasang modul regulator switching gitu saja. Bagi yang sering reparsi pesawat televisi pasti sudah familier pada modul regularor ini. Ketika regulator TV rusak, cabut semua komponen di bagian input trafo dan pasang modul tersebut. Mari kita terapkan ide ini untuk membuat catu daya switching ala Chief Fara Quin, eh ...ala kita sendiri alias made in sendiri. Wah senang pasti! Akhirnya bisa membuat sendiri Catu daya Switching ini. Suatu kebanggaan karena masih jarang yang bisa merakitnya, sekarang giliran kamu.Berani coba Siapa takut!Bahan
Bahan yang diperlukan sebagai berikut1. Modul regulator switching
2. Transformator
Untuk trafo dapat kita menggulungnya sendiri atau trafo dari eks switching
regulator yang telah rusak dan kita manfaatkan trafonya. Oleh karena itu jika
memiliki switching regulator yang sudah jebol jangan dibuang dulu,bisa kita ramu lagi agar berfungi
3. Beberapa komponen pendukung diantaranya; Transistor, Optocoupler, Dioda zener, Resistor dll.
Gambar 1 a) Modul Switching regulator b) Trafo AC matic gulung sendiri dari eks TV c) Trafo eks switching regulator
Skema Rangkaian
Gambar 2. Skema Rangkaian AC-Matic Regulator
Perakitan
Modul Switching Regulator memiliki tiga kabel output dengan warna Merah. Hitam dan Biru. Trafo Ac matic di bagian Primer memiliki empat kaki dan Sekunder terdapat dua kaki. Sesuai skema gambar kabel warna merah dihubungkan pada kaki trafo Tap tengah ( urutan ke tiga dari kaki trafo yang dapat ground ). Kabel warna hitam dihubungkan pada kutub negatif elko 100uF/400V, dan kabel warna biru pada saklar pengendali optocoupler
Uji Coba
Untuk uji coba sangat perlu hatii-hati, karena itu lebih baik jangan langsung di hubungkan pada sumber AC 220V, tetapi bertahap dimulai dari tegangan 100VAC, Sumber tegangan 100VACdapat berasal dari Stabiliser/Stavolt CPU, dapat juga dibuat sendiri dari trafo. Bersambung....ngantuk mo Bo2 manis dlu.....ZZZZ....zzzzz.....zzzzz
Labels:
AC - Matic
Friday, May 16, 2008
Receiver FM With RF Front-End TA7358AP
Nuansa baru; Sebuah Penerima FM dengan tuning dikendalikan oleh Potensiometer. Bagi para hombrew yang sudah mulai bosan dengan TUNER FM.
Disain Project radio penerima FM ini menggunakan RF Front-End IC TA7358AP dengan IC pendampng TATA7640 sebagai prosesornya IF dan demodulator. IC penguat IF ini lebih baik dibanding pake LA1260.
Wih Mantab Abiiiiiizzzz.....Tenan Ora gapusi....Patut dicoba untuk membuktikan kehandalannya. Saya sudah membuktikan, sekarang giliran Anda...Harus Berani coba Bro...
Dalam Perancangan sudah dilengkapi pula dengan penguat audio TDA2003. Satu Potensiometer untuk tunning radio, satu potensio berikutnya sebagai pengatur volume, ya begitulah rancang bangun awal project ini masih mono. OK meskipun demikian pasti bikin penasaran. .!!!
Skema Rangkaian
Skema saya langsung ambil dari alldatasheet, Ini dia skemanya
Dari rangkaian di atas perlu modifikasi sedemikian sehingga tuning radionya yang berupa variabel kapasitor dapat di gantikan dengan potensio, yaitu dengan penambahan Dioda Varaktor. Sensitifitas penerimaan ditentukan oleh pengaturan T1 sebagai pembentuk tangkaian penguat RF dengan cara di tala. T2 merupakan pembentuk osilator. T2 inilah yang di sisipi dioda varaktor sehingga tunning dapat dilakukan oleh potensio. Sedangkan T3 dan T4 merupakan trafo IF 10.7 MHz yang biasa digunakan di radio FM, Trafo ini berwarna Biru. T Lilitan berikutnya meskipun tidak terdapat pada skema rangkaian adalah lilitan sebagai BPF output ke antena yang terhubung ke pin 1 ICTA7358AP untuk diteruskan ke antena.
Uji Coba
Dalam uji coba antena dengan seutas kabel panjang 1m sudah mampu merisiv radio dengan kepekaan tinggi, alias nyaut stasiun radio yang jauh-jauh. Pun juga Bandwidthnya yang sempit sehingga mampu mendeteksi dengan jelas setiap stasiun radio pemancar. Wihh mantabz tenan....Hebatnya lagi ICTA7358AP ini mempu beroperasi pada tegangan yang sangat kecil yaitu 1.6v - 6v. Pada rancangan digunakan Dioda zener 5V1 sebagai catu dayanya. Sedangkan untuk pengendali osilator (VT ) oleh Dioda varaktor dan potensiometer diberi catu daya 9volt oleh Zener 9V1. Benar-benar mak nyus...Tenan
Bosan rangkaian RF Front-End dengan Tuner FM!!! ganti sgra dengan TA7358AP. Ok
Bentuk Produk Jadi
Labels:
Reciever
Friday, May 9, 2008
Antena Hustler untuk Broadcast FM
Antena Hustler ku sudah bertengger gagah di atas tower triangle setinggi 30 m sekarang. Duet maut bersama Telex yang sudah terlebih dahulu manggung kurang lebih selama setahun,. Tepatnya hari selasa sore tanggal 8/05/2012 antena ini mulai dilakukan pemasangan dengan terlebih dahulu dilakukan proses setting. Setting antena dimulai pukul 17.00 wib, selesai menjelang magrib. Selesai istirahat kurang lebih pukul 19.00 antena mulai dipasang.
Alhamdulillah selama pemasangan diberikan kelancaran meskipun keadaan gelap karena pada malam hari, dan pemasangan antena rampung dini hari pukul 01.00 wib.
Sekarang antena siap digunakan untuk broadcast dan selamat mendengarkan lagi radio komunitas RESS FM 107.7 MHz. Coba buka kembali posting antena Telex klik disini
Test Drive
Ini yang baru dikatakan imbang, dua buah antena diketinggian yang sama, kabel penyalur juga sama saling unjuk gigi, saling bergantian memancarkan power 80W. Mana yang lebih unggul?...Sudah bisa ditebak pastinya. Betul sekali (jawabnya. di dalam hati saja he..2)
Dari hasil ujicoba Hustler lebih jauh melontarkan sinyal RF
Alhamdulillah selama pemasangan diberikan kelancaran meskipun keadaan gelap karena pada malam hari, dan pemasangan antena rampung dini hari pukul 01.00 wib.
Sekarang antena siap digunakan untuk broadcast dan selamat mendengarkan lagi radio komunitas RESS FM 107.7 MHz. Coba buka kembali posting antena Telex klik disini
Proses setting Antena |
Ini yang baru dikatakan imbang, dua buah antena diketinggian yang sama, kabel penyalur juga sama saling unjuk gigi, saling bergantian memancarkan power 80W. Mana yang lebih unggul?...Sudah bisa ditebak pastinya. Betul sekali (jawabnya. di dalam hati saja he..2)
Dari hasil ujicoba Hustler lebih jauh melontarkan sinyal RF
Labels:
Antena
Sunday, May 4, 2008
Buat Pemancar TV dari RF VCD
Jika mau mambangun pemancar televisi dengan mudah tanpa membutuhkan kamampuan teknis yang mendalam ada solusinya, yaitu memanfaatkan RF VCD. RF VCD sudah merupakan pemancar televisi, tugas kita memperkuat power outputnya menjadi besar, sehingga mampu mencapai jarak yang cukup jauh. dan bisa digunakan untuk memancarkan momen/acara-acara penting dan cukup jauh pancarannya. Sewaktu itu saya pancarkan untuk acara peresmian sebuah gedung. Para tamu undangan yang berada di luar bisa menyaksikan jalannya acara peresmian yang berada di dalam gedung lewat dua buah monitor TV.Untuk rangkaiannya sederhana terdiri dari tiga tingkatan penguatan. Pada saat acara peresmian saya
tingkatkan terakhir satu lagi dengan menggunakan .2Sc1970 dengan hanya menggunakan antena open dipole dengan tinggi dua meter bisa diterima oleh TV monitor dengan jelas dan jernih. Berikut ini skema rangkaiannya.
Gambar 1. Rangkaian Buffer RF VCD
Jika ingin ditingkatkan lagi agar bisa menghasilkan daya yang cukup besar samai 8 Watt, saya sertakan penguat tingkat akhirnya. Transistor yang digunakan sewaktu itu 2SC2630 hanya bisa mencapai daya output 6 Watt sampai 9 Watt. Malkum karena dipaksa harus bekerja di frekuensi bukan jatahnya yaitu kisaran frekuensi 200 MHz sehingga output daya sangat kecil. Berikut rangkaiannya. selamat mencoba!
Gambar 2. Rangkaian Power RF TV 8 Watt
tingkatkan terakhir satu lagi dengan menggunakan .2Sc1970 dengan hanya menggunakan antena open dipole dengan tinggi dua meter bisa diterima oleh TV monitor dengan jelas dan jernih. Berikut ini skema rangkaiannya.
Gambar 1. Rangkaian Buffer RF VCD
Jika ingin ditingkatkan lagi agar bisa menghasilkan daya yang cukup besar samai 8 Watt, saya sertakan penguat tingkat akhirnya. Transistor yang digunakan sewaktu itu 2SC2630 hanya bisa mencapai daya output 6 Watt sampai 9 Watt. Malkum karena dipaksa harus bekerja di frekuensi bukan jatahnya yaitu kisaran frekuensi 200 MHz sehingga output daya sangat kecil. Berikut rangkaiannya. selamat mencoba!
Gambar 2. Rangkaian Power RF TV 8 Watt
Labels:
Pemancar TV
Saturday, May 3, 2008
Veronca oh Veronika
Saya mengenal PLL ya sama mbak Veronika ini, tepatnya di penghujung tahun 2004, ada rasa dak dig duk karena pertamakalinya menjalin hubungan cinta dengan dia, he..he.., kebetulan dikenalin sama temen yang datang ke rumah bawa veronika. yang trobel, permasalahannya si vero ga mau lock, wong belum ngerti tentang PLL ya tidak bisa berbuat apa-apa buat mbak vero. Saklar dip saya pindah-pindah, lilitan dan tc OSC di utak-atik, tidak pengaruh, mbak vero tetep tidak mau lock.
Perasaan hancur luluh karena mbak Vero, oh Veronika ternyata jalinan kita haruskah berakhir dulu sampai disini, dan juga karena kesibukan aktifitas akhirnya saya tinggalkan. Dua tahun kemudian saya menemukan penggantinya, TC9122 wkwkwk...Begitulah kisah cintaku kala bersama mbak Vero.
Usia Veronikaku
PCB ku ini ternyata sudah delapan tahun usianya, dari akhir tahun 2004 dan sekarang 2012. Setelah saya cuci dengan air sabun, waau!...tampak kinclong kembali, transparan lagi, karena berbahan fiber. Belum sempat untuk melengkapi komponen sampai sekarang. Padat aktifitas, maka, penyaluran hobby waktu itu vakum. Eh...ternyata sudah mincul yang terbaru versi double varaktor.
Kapan-kapan kalau sudah saya rakit akan saya share....atau ada yang mau coba rakit silahkan! saya kasih filenya. kalau pcbnya jangan he..he...
Perasaan hancur luluh karena mbak Vero, oh Veronika ternyata jalinan kita haruskah berakhir dulu sampai disini, dan juga karena kesibukan aktifitas akhirnya saya tinggalkan. Dua tahun kemudian saya menemukan penggantinya, TC9122 wkwkwk...Begitulah kisah cintaku kala bersama mbak Vero.
Kepribadian Veronika
Setelah sekian lama selama 5 tahun saya tinggalkan, lama sekali tidak kedengaran nama Vero, perasaan rindu juga rasa penasaran, akhirnya ku dekati lagi si Vero, ternyata oh begitulah kepribadian Veronika, locknya bikin dak dig duk,.. harus sabar, Lha sudah lock, pindah frekuensi culek osc, lock lagi. Veronica oh Veronika. Veronica Double Varaktor |
Usia Veronikaku
PCB ku ini ternyata sudah delapan tahun usianya, dari akhir tahun 2004 dan sekarang 2012. Setelah saya cuci dengan air sabun, waau!...tampak kinclong kembali, transparan lagi, karena berbahan fiber. Belum sempat untuk melengkapi komponen sampai sekarang. Padat aktifitas, maka, penyaluran hobby waktu itu vakum. Eh...ternyata sudah mincul yang terbaru versi double varaktor.
Kapan-kapan kalau sudah saya rakit akan saya share....atau ada yang mau coba rakit silahkan! saya kasih filenya. kalau pcbnya jangan he..he...
Duet Maut Veronika. a) veronika dengan TC9122, b) veronika standar |
Labels:
PLL
Subscribe to:
Posts (Atom)